Fitur

KKN Online: Kuliah, Kerja, Nge-chat!

Share this:

Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu (atau mungkins satu-satunya) pengalaman paling unik dan spesial bagi para mahasiswa. KKN menjadi satu dari sedikit kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan, mempraktikkan teori dan pelajaran di kelas kuliah, serta berdinamika bersama kawan satu tim di dalam satu atap. KKN dapat memberikan beribu kisah yang tak ‘kan pernah usang ‘tuk diceritakan, mulai perjuangan pelaksanaan program, lika-liku asmara, hingga cerita horor nan mistis. Namun, pernahkah kalian dengar tentang KKN Online?

Semenjak COVID-19 menyerang, banyak hal yang berubah. Hampir seluruh universitas di Indonesia mengambil langkah pencegahan penyebaran virus dengan menunda atau mengubah metode pelaksanaan KKN. Salah satu metode yang paling umum dipilih adalah metode daring atau online. Bagi sebagian besar mahasiswa, keputusan ini tentu sangat mengejutkan. Untuk pertama kali dalam sejarah per-KKN-an, mahasiswa tidak akan terjun ke lapangan dan harus melaksanakan segala program melalui media digital. Hmm, lantas apa saja ya yang berubah dalam KKN online ini?

Desa Penari Tak Lagi Menakutkan

Teman-teman pasti ingat tentang kisah KKN di Desa Penari yang viral setahun yang lalu. Kisah-kisah horor yang dibumbui dengan kesaksian penampakan atau kejadian kerasukan mungkin kerap menghantui para peserta KKN. Namun, kini semua kisah horor itu tak lagi menakutkan, tentunya karena mahasiswa tidak harus tinggal di suatu desa terpencil seperti Desa Penari. Eit, jangan senang dulu. KKN online tetap memiliki tingkat kehororannya tersendiri. Akibat metode online, semua aktivitas komunikasi hanya dapat dilakukan melalui komunikasi jarak jauh, seperti chat, teleconference, dan email.

Nah, sekarang bayangkan saja, ketika Smartizen sedang hectic menggarap suatu program kerja (proker), mendadak salah satu anggota satu tim sama sekali tidak bisa dihubungi. Padahal, dia memegang tanggung jawab penting dalam pelaksanaan proker tersebut. Ditelpon berkali-kali, nomornya tidak aktif. Di-DM Instagram, ngga pernah dibales. Mau disamperin, kan ngga boleh pergi-pergi. Beh, horor banget ngga tuh? Kalau sudah begini, kita hanya bisa berpasrah kepada Yang Kuasa, semoga teman kita itu diberi keselamatan, semangat, dan mungkin hidayah secukupnya.

Semua Serba Chat

Salah satu keistimewaan KKN adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih skill komunikasi langsungnya, baik dengan teman-teman satu tim atau dengan warga desa. Buat universitas yang membuka peluang KKN di luar pulau, tentu KKN menjadi kesempatan emas untuk belajar langsung akan keanekaragaman budaya dan adat istiadat Indonesia.

Sayangnya, semua keistimewaan KKN itu harus sirna ketika KKN dilaksanakan dengan metode daring. Mau tidak mau, seluruh proker wajib dilaksanakan secara online. Mulai dari observasi, pengumpulan data, diskusi dengan warga, hingga penyuluhan. Komunikasi dengan pejabat dan warga desa yang semula bisa dilakukan dengan berkunjung langsung maka harus digantikan dengan chat atau video call. Alhasil, kesempatan untuk menjalin relasi yang hangat, bersahabat, dan penuh empati dengan warga desa lokasi KKN menjadi sangat terbatas.

KKN Online = KKN Paket Hemat

Tapi, tidak semua hal seputar KKN online hanya mengundang keluh dan kesah kok, Smartizen. Ada beberapa manfaat yang sejatinya dapat kita tarik dari pelaksanaan metode KKN yang baru ini. Salah satunya adalah irit biaya! Tentu saja hal tersebut karena anggaran untuk transportasi dan biaya hidup di lokasi KKN otomatis dihilangkan. Menurut pengakuan salah satu tim Infotembalang, KKN-nya yang semula diproyeksikan akan menghabiskan anggaran sebesar kira-kira 180 juta, kini dapat dilaksanakan hanya dengan budget 5 juta rupiah saja! Dapat dipastikan seluruh anggota timnya akan terselamatkan dari kerja rodi menjual risol mayo atau jual bunga di perempatan jalan.

Road to Revolusi Industri 4.0

Manfaat lain dari pelaksanaan KKN online adalah menyiapkan pesertanya untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0. Semua ini tak lepas dari kewajiban pelaksanaan setiap proker secara online. Alhasil, peserta didorong untuk mengeksplorasi bagaimana cara bekerja melalui dunia digital yang efektif dan efisien. Dapat dibayangkan bahwa lambat laun peserta akan terbiasa menulis chat yang singkat, padat, dan tepat, terlatih menyampaikan presentasi program lewat teleconference, dan terampil mengakses dokumen-dokumen pemerintah daerah yang tersedia di lautan internet. Hal ini tanpa disadari cukup sejalan dengan fokus pemerintah untuk menerapkan Industri 4.0 yang berbasis digital. Nah, bagi teman-teman peserta KKN online, jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengasah skill and knowledge tentang kerja di dalam dunia digital!

Kira-kira demikian plus-minus KKN online yang dapat disajikan oleh Infotembalang. Semoga Smartizen yang mengikuti KKN dengan metode online ini, kalian dapat melaksanakannya dengan penuh semangat dan lapang dada. Cheers!

credit photo: @ceritadilebaksiulor

Julius Ardiles Brahmantya
Cultural Anthroplogy UGM 2017 | Student, writers | AMDG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *