kkn undip
Fitur

Serba-Serbi Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Share this:

Bagi mahasiswa yang sudah menginjak tahun senior di masa perkuliahan, pasti tidak asing dengan yang namanya Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab mahasiswa kepada masyarakat. Tim KKN menjalankan program desa sesuai dengan background perkuliahan masing-masing. Berada di daerah pelosok selama kurang lebih 45 hari, pastinya banyak pengalaman baru yang dialami masing-masing tim. Terutama bagi mereka yang biasa hidup di perkotaan atau padatnya daerah kampus.

Tidak jarang stigma negatif mengenai KKN muncul turun temurun dari berbagai angkatan. Mulai dari susah sinyal, tidak ada aliran listrik, dan faktor kebersihan lainnya. “Jujur ada rasa khawatir sih, aku orangnya sulit bergaul dengan orang baru dan takut berakhir jadi outsider di tim KKN sendiri” jelas Yuvira salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro. Di samping masalah sosialisasi, Gilda salah satu mahasiswa jurusan Hukum bercerita, “masalah yang lebih rentan dihadapi kaum perempuan, yaitu kemungkinan terjadinya pelecehan atau bahkan ada hal diluar nalar seperti kakak tingkatku yang sempat terkena santet karena disukai oleh seorang warga desa”.

Tim KKN Anti Drama Drama Club

Membuat projek selama kurang lebih satu bulan dengan orang-orang baru, pastinya butuh proses adaptasi. Belum jika terjadi perbedaan pendapat dalam project planning. Menurut Kamila seorang mahasiswi asal Kudus, yang paling penting sebelum dan saat menjalankan program itu komunikasi. Baik sesama tim, dengan pihak desa, maupun dengan dosen serta universitas kita masing-masing. Konflik dalam suatu tim sangat wajar terjadi, sehingga perlu kesadaran dari masing-masing individu untuk menahan ego pribadi dalam menyelesaikan masalah. Sehingga tidak menimbulkan drama yang kontraproduktif. Mila menjelaskan pada infotembalang bahwa melalui proses komunikasi yang baik, kita bisa menjadikan tim kita sebagai partner (network) selama maupun setelah program. Networking mejadi salah satu “investasi” dunia kerja yang penting dibangun sejak masa perkuliahan.

Akses Listrik dan Sinyal yang Terbatas

Sebagai mahasiswa yang terbiasa hidup di perkotaan mungkin bakal “kaget” dengan keadaan desa yang tidak memiliki akses listrik maupun sinyal. Sulit menghubungi orangtua, teman terdekat, maupun pacar. Belum lagi para penggemar film dan drama korea tidak bisa streaming di desa. Namun hal inilah yang membuat kita lebih banyak belajar hal baru selama KKN. Bersosialisasi dengan warga desa, explore wilayah desa yang mungkin bisa membantu kita dalam melaksanakan program kerja, akan lebih mungkin terjadi jika kita tidak disibukkan dengan gadget yang kita pegang.

KKN: Praktik Berempati

Ichsan, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNDIP yang baru saja menyelesaikan program KKN-nya menyetujui hal tersebut. “Memang di awal hanya sekedar memenuhi kebutuhan nilai, tetapi setelah explore aku banyak belajar dari anak-anak di desa yang semangat belajar. Belum lagi orang-orang desa yang ramah dan sigap membantu. Menghabiskan waktu dengan teman-teman satu kelompok juga berbuah hasil yaitu short trip di pantai terpencil yang bagus di desa” jelasnya. Berani keluar dari zona nyaman adalah gerbang utama untuk menemukan hal-hal positif lainnya, terlepas dari apapun jenis kegiatan yang kita ikuti.

Bumbu Mistis dan Peristiwa di Luar Nalar

Viralnya cerita “KKN di Desa Penari” di media sosial twitter membuat banyak orang kembali menceritakan pengalaman-pengalaman mistis mereka selama menjalani KKN. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, sudah sepantasnya kita untuk mengutamakan sopan santun dimanapun kita berkunjung. Dengan niat awal yang baik untuk mengabdi, tanpa diikuti oleh tindakan kurang sopan dan melanggar aturan pasti semua akan berjalan dengan baik. Menurut Nico, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang telah menjalani KKN pada tahun 2018 lalu, sudah menjadi tanggung jawab tim untuk saling “menjaga” satu sama lain. Tim KKN harus dapat bekerjasama dan saling mengingatkan satu sama lain jika terjadi hal-hal yang sekiranya dapat membawa dampak negatif.

Dari berbagai sudut pandang mereka yang sudah pernah KKN, smartizen jadi tahu bukan? Bahwa setiap pengalaman termasuk KKN memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Semua tergantung dari bagaimana mengelola mindset kita. Berekspetasi tentu boleh, tetapi kita juga harus sadar bahwa tidak semua rencana berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Kunci utama dari sebuah kerjasama tim adalah proses komunikasi yang baik serta bagaimana kita mengelola ego pribadi dalam berdinamika bersama. Kuliah Kerja Nyata merupakan kesempatan bagus bagi kita untuk melatih berbagai skill dalam berorganisasi, mengelola project, serta bersikap profesional. Bagaimana nih, sudah siap KKN?

sumber foto: gosepakung.com

4 Replies to “Serba-Serbi Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *