Semarang (16/05/2021) – Maraknya larangan mudik yang masih digencarkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, membuat sebagian besar masyarakat Indonesia yang biasanya melakukan tradisi tahunan saat bulan Ramadhan harus berdiam diri di rumah masing-masing. Hal ini mengakibatkan kesulitan untuk bertemu dengan sanak saudara secara langsung, demi melepas rindu saat suasana Lebaran. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan canggih, selalu ada cara agar bisa melepas rindu dengan orang terkasih, walau hanya melalui media daring.
Silaturahmi Melalui Daring
Berkaca pada unggahan netizen di media sosial, ternyata silaturahmi secara daring mulai marak dilakukan, dalam rangka melepas rindu dengan sanak saudara. Hal tersebut juga dilakukan oleh salah satu keluarga besar Kanca Tembalang, Jumat (14/5). Kegiatan silaturahmi tersebut dipandu oleh Masrianto, dan Tatok sebagai operator, melalui aplikasi Zoom
“Sudah jadi tradisi tahunan, Idul Fitri merupakan momen spesial berkumpul bersama dengan seluruh anggota keluarga. Namun, sudah dua tahun tradisi itu dihentikan oleh pandemi,” ungkap Masrianto selaku moderator acara silaturahmi virtual tersebut.
Pandemi yang berlangsung sampai saat ini tidak menyurutkan rasa ingin berkumpul dengan sanak saudara yang terpaksa tidak dapat bertemu secara langsung. Dengan inisiatif para anggota keluarga, maka terlaksanalah acara silaturahmi secara daring melalui berbagai aplikasi. Walau dilakukan secara virtual, kegiatan ini cukup membuat para anggota keluarga merasakan kegembiraan tersendiri karena masih dapat melihat, berbincang, dan bersenda gurau dengan anggota keluarga lainnya.
“Meski hanya bertemu secara virtual, saya berharap hal ini tidak menyurutkan serta mengurangi nilai dan makna perayaan Idul Fitri itu sendiri. Dan saya berharap dalam kesempatan lain dapat dengan segera bertemu secara langsung,” tambah Masrianto.
Selain itu, kegiatan silaturahmi secara daring juga dapat membantu Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19, agar tidak terjadi peningkatan yang ekstrim seperti yang terjadi di beberapa negara lain.
THR Online
THR atau Tunjangan Hari Raya, merupakan satu hal yang tak pernah dilupakan oleh semua orang, tak terkecuali kalangan remaja. Mengapa demikian? Karena hal tersebut sudah menjadi ikon saat perayaan Lebaran berlangsung. Biasanya kegiatan ini dilakukan dengan cara anggota keluarga yang berusia lebih muda akan berbaris dan anggota keluarga yang lebih tua atau dituakan akan membagikan amplop berisi sejumlah uang untuk diberikan sebagai tanda atau ucapan terimakasih.
Akan tetapi, dikarenakan pandemi yang tak juga usai dan adanya larangan mudik, otomatis tradisi kumpul keluarga dan bagi-bagi THR saat Lebaran ini menjadi berbeda. Sebagai solusinya adalah dengan mengadakan silaturahmi secara virtual dan bagi-bagi THR secara online.
Hal ini tidak menyurutkan inisiatif para pemuda untuk mengajarkan anggota keluarga yang lebih tua atau dituakan untuk tetap bagi-bagi THR dengan cara sebagai berikut:
1. Transfer bank
Pembayaran dengan metode transfer adalah pembayaran dengan mengirim uang melalui rekening antar bank. Cara ini bisa dilakukan dengan mobile banking (m-banking) atau lewat ATM.
2. E-wallet dari bank
Pemberian THR juga dapat dilakukan dengan alternatif mengirim ke dompet digital. Ada banyak jenis dompet digital saat ini, seperti contohnya, SPIN, Dana, dan OVO.
3. E-wallet di aplikasi transportasi dan delivery online
Pemberian saldo dompet digital di aplikasi transportasi dan delivery online juga bisa memudahkan penerima THR untuk beli makanan favorit atau keperluan transportasinya. Layanan ini dapat berupa pengisian Gopay, OVO, dan lain sebagainya.
4. E-wallet di aplikasi marketplace
Kirim saldo dompet digital di aplikasi e-commerce juga bakal memudahkan penerimanya untuk belanja barang kebutuhannya di marketplace. E-wallet yang terkenal saat ini di aplikasi marketplace yaitu Shopeepay dan OVO.
Editor: Hieronimus Emilianus E.
