Tentang Kami

Infotembalang adalah portal berita dan media yang berfokus mengangkat konten mengenai Tembalang. Kami memberi panggung utama kepada Tembalang karena dikenal kaya akan berbagai kisah, isu sosial budaya, pusat pertumbuhan ekonomi, dan segudang lokasi-lokasi yang menarik perhatian generasi muda.

Harap kami adalah menjadi wadah yang dapat menunjukkan betapa kayanya Tembalang dan menjadi perekat bagi manusia-manusia yang tinggal di dalamnya. Langkah yang kami ambil adalah dengan mengemas segala kekayaan Tembalang ke dalam konten-konten informatif dan menghibur sembari tetap menjaga mutu kualitas. Semua itu dapat dinikmati melalui laman daring ini dan juga berbagai akun media sosial lainya, seperti Instagram dan Twitter.

Saat ini, Infotembalang.com memiliki enam rubrik dengan tema khusus yang beragam, yaitu News, Tembalangan, Spot, Fitur, Acara Hits, Esai, dan Lekat (Lebih Dekat).

Kami juga membuka kesempatan kepada siapapun yang ingin berkontribusi dalam penyajian konten-konten tersebut. Syarat dan ketentuan dapat dilihat pada bagian Kontributor.

Sejarah Infotembalang

Infotembalang.com tidak lahir baru kemarin sore. Kami memiliki jejak sejarah dengan berbagai pasang surutnya. Berikut adalah selayang pandang jejak sejarah Infotembalang.

2010
Infotembalang lahir dari gagasan Johanis Adityawan dan kawan-kawan untuk menyusun dan menerbitkan buletin gratis yang terbit dengan oplah 2000 eksemplar setiap bulan. Pada masa itu, buletin atau zine lokal sedang menjadi tren, tidak hanya bagi mahasiswa, namun juga masyarakat luas. Mulai dari situ, infotembalang mulai mendapatkan nama di kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar Tembalang. Pemasukan pun mulai datang dengan diterimanya berbagai iklan, bahkan pada bulan ke-03, infotembalang sudah merasakan keuntungan dari pemasukan iklan.

2011
Menginjak usia satu tahun, Infotembalang mendapatkan berbagai masukan. Salah satunya adalah minimnya konten yang berbobot dan bermutu. Mendengar masukan-masukan itu, Infotembalang mulai mengajak para mahasiswa dari berbagai universitas di kota Semarang seperti Universitas Diponegoro, Universitas Islam Sultan Agung, Politeknik Negeri Semarang, hingga Univeritas Dian Nuswantoro untuk bergabung. Para anggota kemudian bekerja secara profesional dengan adanya kontrak kerja. Para pembaca dan teman-teman yang lain merespon perubahan ini dengan sangat baik. Menurut umum, Infotembalang berhasil mengangkat konten-konten yang “Tembalang banget”. Bahkan Infotembalang yang saat itu aktif di media sosial Twitter mendapat julukan “Googlenya Tembalang” oleh pengikutnya.

2013
Melihat antusiasme para pembaca, Infotembalang berinisiatif membangun sebuah komunitas pembaca. Setiap edisi baru terbit, Infotembalang menyelenggarakan selebrasi bersama komunitas pembacanya, dalam sebuah wadah bernama “Kongkow Tembalang”. Antusiasme yang sangat tinggi akan hal ini terlihat dari jumlah peserta yang hadir, beberapa kali hingga mencapai 100 orang. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali dengan berbekal kolektivitas rekan-rekan partner infotembalang yaitu organisasi-organisasi mahasiswa, komunitas dan pengusaha muda di Tembalang. Semangat persahabatan dan kekeluargaan mulai muncul di kalangan komunitas Infotembalang.

Salah satu keberhasilan Infotembalang dalam membangun komunitas adalah mampu menghubungkan berbagai pengusaha kuliner Tembalang. Akhirnya, tidak hanya para pengusaha kuliner saja, melainkan hampir semua para pengusaha muda di Tembalang saling terhubung bersama dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh infotembalang. Dari situ muncullah berbagai kolaborasi dan ide-ide kreatif lainnya.

Di tahun yang sama, Johanis Adityawan bersama infotembalang mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Youth Start Up Icon Kota Semarang bersama Aling (Mie Padang) dan Hasan (Sop Buah Freshasan). Penghargaan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Indonesia Marketeers Festival 2013 yang diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia.

2015
Memasuki tahun ke-5, Infotembalang memulai masa transisi. Terdapat perubahan signifikan di dunia media. Media digital tampak mulai menggeser dominasi media cetak. Infotembalang terlambat menyadari perubahan ini dan masih asyik dengan media cetak. Lambat laun ongkos produksi mulai dirasa terlalu berat, terlebih lagi dengan turunnya pemasukan turun. Pada akhirnya, sebuah keputusan pahit harus diambil. Infotembalang berhenti cetak pada awal tahun 2015 hingga edisi 43.

2017
Setelah hiatus selama dua tahun, pada awal tahun 2017 infotembalang mencoba membangun kembali merknya dengan menggandeng para pengusaha start up muda dengan menyelenggarakan ajang Infotembalang Youthpreneur Summit 2017 bersama Farisa Dian Utami, yang pada tahun 2013 merupakan Tim Marketing Infotembalang. Kegiatan ini merupakan serangkaian program panjang dimulai dari kompetisi video profil usaha untuk pelajar SMK, kompetisi battlepreneur yang menjadi ajang inkubasi bagi para pengusaha start up untuk membangun sustainability bisnis, hingga acara puncak yang merupakan malam penghargaan bagi para pemenang kompetisi. Namun kegiatan yang melibatkan puluhan peserta tersebut ternyata belum berhasil menjadi titik balik infotembalang untuk kembali bangkit sebagai media siber.

2019 – sekarang
Dua tahun berselang, Johanis Adityawan mencoba untuk “menghidupkan kembali” infotembalang dengan konsep baru. Market di Tembalang yang dinamis tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Infotembalang. Antara lain untuk bisa menjadi media siber yang relevan dengan generasi milenial yang saat itu dominan di Tembalang. Salah satu strategi yang diterapkan adalah berkolaborasi dengan generasi milenial itu sendiri. Ialah Alberta Cindy, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Dengan berbagai pengalaman organisasi dan komunitas yang dimilikinya, ia turut ambil bagian berkolaborasi dengan Johanis Adityawan untuk menghidupkan kembali brand Infotembalang agar tetap relevan dengan generasi kekinian. Kolaborasi tersebut menghasilkan beberapa program segar seperti Weekend Upgrade, Mampir Kampus, podcast Ngobrol Penting dan konten lokal seperti Kumpulan Memori Tembalang.

2020

Tahun yang mungkin akan dikenang sebagai salah satu terburuk dalam sejarah modern ini tampaknya tidak berlaku bagi Infotembalang. Pasalnya, pada tahun inilah Infotembalang mengalami momentum yang penting. Dimulai dari restrukturisasi sistem kerja pada Mei 2020. Diangkatlah Julius Ardiles Brahmantya Priambada menjadi Pimpinan Redaksi Infotembalang. Produksi konten mulai mengalami perbaikan kualitas dan kuantitas.

Namun ternyata itu belum cukup. Akhirnya di penghujung tahun Infotembalang mengadakan kegiatan kolaboratif dengan beberapa komunitas pecinta film dalam acara Sinema Akhir Minggu. Desember 2020 menjadi momen bersejarah di mana Johanis Adityawan memutuskan untuk memberikan kepemilikan Infotembalang beserta seluruh asetnya kepada Julius Ardiles Brahmantya Priambada. Dengan bergantinya kepemilikan, Infotembalang pun memulai lembaran baru, kehidupan barunya.

Mari, Kanca Tembalang, ikuti perjalanan kami menjadi media nomor satu di Tembalang dengan semangat anak muda dan profesionalitas!