Lekat

Komunitas Pecinta Kucing Undip Selamatkan Puluhan Kucing Selama Pandemi

Share this:

Bagi sebagian orang, kucing adalah media terapi yang menyenangkan. Rupanya yang menggemaskan membuat kucing dijadikan sebagai salah satu hewan piaraan di rumah. Keberadaanya pun sangat mudah ditemukan di sekeliling kita, termasuk Tembalang. Daerah yang disesaki dengan mayoritas mahasiswa ini ternyata terdapat kucing liar yang terbilang cukup banyak.  

Khususnya buat kalian, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), tentunya tidak asing lagi dengan keberadaan kucing liar di area kampus. Entah karena apa, kucing-kucing ini seringkali ditemukan berkeliaran di setiap gedung fakultas. Alhasil lahirlah sebutan kucing Undip yang merupakan kucing liar yang ada di sekitar area kampus. Bahkan kucing-kucing liar ini memiliki akun Instagram bernama @kucingundip yang berisikan profil kucing di masing-masing fakultas. Lucu, kan?

Lalu, bagaimana nih, keadaan mereka selama pandemi? Yuk simak uraian berikut.

Berawal dari Peduli

Di tengah pandemi, ternyata masih ada orang yang peduli hanya untuk sekedar memberikan makanan kepada kucing liar. Ya, mereka adalah Komunitas Pecinta Kucing Undip. Komunitas ini dibangun untuk menumbuhkan rasa empati terhadap sesama mahkluk hidup. Antusiasme dan kepedulian yang tinggi terhadap kucing pun terlihat dari banyaknya anggota aktif yang tergabung dalam komunitas. Mayoritas dari anggota juga memelihara kucing di rumah masing-masing.

Menurut pengakuan Fahmi, selaku ketua komunitas, terdapat sekitar 40 hingga 50 ekor kucing liat di area Kampus Undip. Semenjak Undip memberhentikan aktivitas perkuliahan secara langsung, komunitas ini secara berkala melakukan perawatan kepada kucing Undip.

Bekerjasama Dengan Komunitas Pecinta Kucing Lain

Komunitas yang terbentuk pada tahun 2019 ini terdiri dari mahasiswa maupun alumni Undip yang berada di Tembalang. Komunitas ini juga membangun relasi dengan shelter pecinta kucing lainnya. Sehingga masing-masing komunitas dapat saling berkoordinasi terkait pembagian jam dan wilayah kerja. Komunitas Pecinta Kucing Undip memegang wilayah Tembalang, Mulawarman hingga Banyumanik. Mereka kemudian berkeliling setiap pagi, sore, dan malam.

“Kalau bisa kita setiap hari (berkeliling) sebenarnya. Karena kita bergantian dengan komunitas lain, jadi kita kayak shift-shiftan gitu ya,” ujar Fahmi, yang juga merupakan alumni Undip angkatan 2016 saat ditemui di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Rabu (24/6).

Berjuang demi Kesejahteraan Kucing yang Lebih Baik

Memfokuskan diri pada pemeliharaan kucing, komunitas ini secara konsisten memberikan perlengkapan logistik khusus kucing. Misalnya makanan kering dan air minum yang layak. Tak hanya itu, obat-obatan seperti salep hingga alat medis pun dikerahkan untuk si kucing. Selama ini dana yang dikeluarkan berasal dari iuran pribadi maupun hasil donasi.

Bagi kucing yang mengalami sakit atau luka akan mendapat perawatan secara berkala. Penyakit yang sering ditemukan pada kucing liar salah satunya adalah scabies dan alergi. Beberapa dari mereka pun dibawa ke dokter hewan terdekat untuk diberikan perawatan lebih lanjut.

Sayangnya, tak sedikit kucing yang mati karena terlambat diberikan penanganan. Terutama pada bayi kucing yang rentan akan suhu dan minimnya asupan gizi dari sang induk. Melihat keadaan tersebut, sudah sepatutnya kita menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama mahkluk hidup. Terutama di masa pandemi seperti saat ini. “Kalau memang bertemu dengan kucing ya apapun makanan yang sesuai dengan kucing, itu layak kita berikan. Walaupun sedikit,” tutup Fahmi.

Demikian sekelumit kisah Komunitas Pecinta Kucing Undip. Dari mereka, kita dapat belajar bahwa hidup di dunia tidak melulu tentang diri kita sendiri. Kita juga memiliki kewajiban untuk peduli dan bermanfaat bagi alam ciptaan di sekeliling kita. Respect!

Sumber Foto: Komunitas Kucing Undip

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *